Senin, 02 Juni 2014

ALERGI DENGAN TELUR



Telur adalah salah satu makanan yang paling umum yang menjadi penyebab alergi pada anak-anak. Alergi telur ini biasanya terjadi beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan telur atau makanan yang mengandung telur.
Tanda dan gejala berkisar dari ringan sampai parah seperti ruam kulit, gatal-gatal, peradangan hidung, dan muntah atau masalah pencernaan lainnya.
Alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis atau reaksi yang mengancam jiwa, namun kasusnya jarang terjadi.
Alergi telur dapat terjadi pada masa kanak-kanak. Kebanyakan alergi telur pada masa kanak-kanak akan sembuh sebelum masa remaja. Namun dalam beberapa kasus, alergi dapat berlanjut hingga dewasa.
Reaksi alergi telur bervariasi dari orang ke orang dan biasanya terjadi segera setelah terpapar telur. Gejala alergi telur dapat mencakup :
a. Peradangan kulit atau gatal-gatal adalah reaksi yang paling umum
b. Peradangan hidung (rinitis alergi)
c. Gejala pencernaan (gastrointestinal), seperti kram, mual dan muntah
d. Tanda-tanda dan gejala seperti batuk, sesak dada atau sesak napas (asma)

Temui dokter jika memiliki tanda-tanda atau gejala alergi tak lama setelah memakan telur atau produk yang mengandung telur. Jika memungkinkan, ketika reaksi alergi sedang terjadi diperlihatkan kepada dokter sehingga dapat membantu dalam membuat diagnosis.

Penyebab
Semua alergi makanan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh berlebihan. Sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi protein telur tersebut berbahaya. Kuning telur dan putih telur mengandung protein yang dapat menyebabkan alergi, namun alergi terhadap putih telur adalah yang paling umum. Itu mungkin bagi bayi yang disusui memiliki reaksi alergi terhadap protein telur dalam ASI jika ibu mengkonsumsi telur.

Tuliskan semua gejala, walaupun keadaan yang tampak tidak berhubungan dengan alasan ke dokter. Buat daftar obat seperti vitamin atau suplemen yang dikonsumsi.

Untuk alergi telur, beberapa pertanyaan dasar yang ditanyakan ke dokter :
1) Apa jenis tes yang dibutuhkan untuk mengetahui alergi atau tidak?
2) Apakah reaksi ini kemungkinan besar disebabkan oleh alergi telur atau bisa itu disebabkan oleh sesuatu yang lain?
3) Kondisi apa yang dapat menyebabkan gejala-gejala ini?
4) Apakah anak saya atau saya harus menghindari telur sekaligus?
5) Makanan yang mengandung telur?
6) Apa saya harus memberitahu sekolah anak saya tentang alerginya?
7) Apakah saya/ anak saya perlu membawa autoinjector apabila terjadi alergi yang parah?

Jika memiliki gejala alergi ringan setelah makan sesuatu yang mengandung telur, antihistamin dapat membantu meringankan gejala. Tapi apabila reaksi semakin parah, segera mencari pengobatan medis.

Tidak ada obat atau perawatan medis khusus yang mampu menyembuhkan alergi telur atau mencegah seseorang dari reaksi alergi makanan. Satu-satunya cara untuk mencegah gejala alergi telur adalah menghindari telur atau produk telur tersebut. Namun agak sulit, karena telur merupakan bahan makanan umum.

Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan agar tidak semakin parah :
1. Baca label makanan dengan hati-hati. Selain hati-hati membaca label, berhati-hati juga ketika makan di luar.
2. Kenakan gelang atau kalung alergi (penanda). Ini bermanfaat apabila terjadi reaksi parah dan tidak dapat memberikan informasi bahwa memiliki riwayat alergi kepada orang lain.
3. Untuk anak yang memiliki riwayat alergi dan mempunyai seorang pengasuh. Biarkan pengasuh anak tahu tentang alergi telur yang dialami. Bicaralah dengan pengasuh anak, guru, atau saudara tentang alergi telur sehingga mereka tidak memberikan produk yang mengandung telur di dalam makanan anak.
4. Jika Anda menyusui, hindari telur. Apabila anak memiliki alergi telur, gejalanya akan terjadi dan bereaksi melalui ASI.



Sayangnya, makanan yang telah diberi label bebas telur terkadang masih mengandung beberapa protein telur yang menjadi penyebab alergi.
a. Makanan yang mengandung telur dapat mencakup:
b. Marshmallow
Mayonais
c. Mixes, batter dan saus
d. Frostings (krim yg digunakan untuk menutup cake, bisa royal icing, bisa buttercream)
e. Daging olahan, daging cincang dan bakso
f. Puding
g. Bumbu kuah selada
h. Pasta
i. Root beer dan kopi khusus atau minuman beralkohol

Beberapa istilah yang menunjukkan bahwa produk mengandung telur. Istilah tersebut meliputi:
1) Albumin
2) Globulin
3) Lesitin
4) Livetin
5) Lisozim
6) Simpless
7) Vitellin
8) Kata-kata yang dimulai dengan "ovum" atau "ovo," seperti ovalbumin atau ovoglobulin.

Demikian info kesehatan untuk hari ini Bunda..
Semoga bermanfaat..
Salam Sehat Ibu dan Anak..-:)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar